“ Banyuanyar “ begitulah orang menyebut, Sebuah tempat yang terletak di dusun bujudan tepatnya arah barat daya dari kabupaten Pamekasan. Adapun sejarah ringkas dari Berdirinya Banyuanyar tersebut bermula dari perintis pertama yang merupakan putra dari K.Ishaq bin hasan bin Abd.Rahman ( Buyut Agung Toronan ). Sebelum Mendirikan pondok pesantren Banyuanyar, K.Itsbat tinggal ditempat yang sangat jauh dari keramaian, tepatnya di desa longsereh kecamatan robatal kabupaten sampang. Tidak lama kemudian beliau pindah bersama keluarganya ke desa potoan daya palengaan pamekasan. Di daerah ini K.Itsbat Merintis sebuah pondok pesantren dengan harapan kelak menjadi pesantren yang mempunyai misi Indzarul qoum. Dan asal mula nama BANYUANYAR itu, Karena ketika K.Itsbat membabat Tempat tersebut, Beliau menemukan sebuah mata air yang sangat jernih, Sehingga dari mulut beliau terlontar sebuah kalimat “ Banyu anyar “ yang artinya : Air baru. Itulah sekelumit asal usul nama Banyuanyar.
Dalam kepribadian K.Itsbat, Beliau dalam mendirikan pondok pesantren masih dengan ketawadluannya kepada Allah SWT. Bahkan menurut Cerita yang berkembang dimasyarakat, K.Itsbat bertaqorrub kepada Allah dengan melakukan puasa selama kurang lebih 1 tahun untuk diri dan keluarganya dan untuk tempat yang akan beliau bina sekaligus santri-santrinya, agar senantiasa dapat mengembangkan dan mengamalkan Ilmunya dan dapat dirasakan oleh Masyarakat.
Sistem pendidikan yang diselenggarakan pada saat kepemimpinan beliau masih terbatas pada sistem pengajian kitab-kitab klasik ( Kitab-kitab kuning ), Dengan menggunakan masjid sebagai tempat proses belajar mengajar yang sampai saat ini masih tetap dipertahankan dan dianggap sebagai warisan tradisi dan keorsinilan pondok pesantren banyuanyar.
Seperti biasanya, tradisi kepemimpinan pondok pesantren didasarkan pada garis keturunan putra, Begitu juga dengan pondok pesantren banyuanyar. Setelah K.Itsbat wafat, Kepemimpinan pondok pesantren diteruskan oleh RKH.Abd.Hamid Dalam diri RKH. Abd Hamid terdapat sifat yang dimiliki oleh ayahnya, Seperti taqorrub. Menurut sebuah sumber cerita, RKH. Abd. Hamid melakukan riadlah puasa selama 15 tahun yang tujuannya 5 tahun untuk dirinya dan isterinya, 5 tahun lagi untuk keturunannya, 5 tahun lagi untuk Santrinya. Beliau wafat di Makkah dan dikubur di maqbaroh Ma'la. Kemudian kepemimpinan Pondok Banyuanyar diteruskan oleh RKH. Abd Majid, akan tetapi beliau pindah dan membuka lahan baru di desa panaan ke selatan dari Banyuanyar yang dikenal dengan Pondok Pesantren Bata-bata. Adapun kepemimpinan dipondok Banyuanyar diteruskan oleh adiknya yaitu RKH. Baidlawi yang sekarang lebih dikenal dengan nama LEMBAGA PESANTREN ISLAM (LPI) AL-HAMIDY Banyuanyar, Sedangkan kata “AL HAMIDY“ diambil dari nama Pengasuh terdahulu yaitu RKH. Abd. Hamid Itsbat. Sejak RKH. Baidlawi wafat sampai sekarang masih dipegang oleh putra tunggal beliau yaitu RKH. Muhammad Rofi’I Baidlawi.
8 komentar:
بارك الله لهذا المعهد واهاليه وجعله ذخرا للاسلام وابنائه الى ان برث الله الارض ومن عليها
assalamualaikum wr wb.... semoga blog ini terus maju dan bersaing dengan kemajuan zaman juga... tapi sepertinya jarang dibuka ya....?
dari alumni....
Aamiin. ..
Syukron bidu'aikum. ..
Iyya jarang d buka,, masii blm menemukan tangan y' tepat untuk sllu update. ..
Mohon doa.nyaa
:)
syukron.
hmmm........... cari yang tepat dunk..........
kalau bisa beri foto lpib dunk....????
kan kangen....
salam.....iyaaa tuh bner apa katanya mujib ibnu farouq....sepertinya ada yg kurang tanpa ada galeri foto kegiatan di ponpes al-hamidy ini ataupun foto-foto di waktu ada event-event tertentu seperti waktu acara kelulusan/wisuda santri putra ataupun putri.
terimaksih...
w.salam...........
perkembangan harus trus di usahakan biar masyarakat bisa tau tentang ponpes bukan d wilayah madura saja akan tetapi d seluruh dunia biar tau tentang al-hamidy banyu anyar...
jadi kangen nei pd pesantren tercinta !!
Posting Komentar